Ayam
serama dipublikasikan pada tahun 1990 melalui kontes pertama yang
diselenggarakan di Perlis. Dalam perlombaan Wee Yean Een tampil sebagai
salah satu juri. Selain di Malaysia kontes ayam serama juga banyak
digelar di Thailand. Di Indonesia Serama mulai dipertandingkan pada
tahun 2004 di Ancol, Jakarta. Penggemar ayam serama berkumpul dalam
sebuah wadah bernaman Persatuan Pelestari Ayam Serama Indonesia (P2ASI).
Cara
merawat serama tidak sulit dan tak berbelit-belit. Kebutuhan hidupnya
sama seperti ayam buras. Ayam cebol ini memang sedikit sukar
dikembang-biakkan. Ukuran kakinya pendek menyebabkan pejantan sulit
melakukan penetrasi ketika hendak kawin. Akibatnya, proses percintaan
menjadi tidak mesra dan sering tidak tepat mengenai sasaran.
Meski
ukuran tubuhnya kecil, serama termasuk jenis ayam bernafsu birahi
tinggi. Ia tak gentar dan tak segan-segan jatuh cintrong kepada ayam
berbadan lebih gede. serama
mulai belajar kawin ketika berusia 3 bulan. Pejantan muda sehat harus
bisa menyalurkan hasrat bercintanya sebanyak 6 – 8 kali setiap hari.
Nafsu birahi serama memuncak ketika cuaca mendung, atau pagi dan sore
hari.
Telur
gagal menetas termasuk salah satu hambatan budidaya ayam serama. Dua
kunci penting yang tak boleh dilupakan saat menetaskan telur ayam serama
yaitu suhu dan kelembapan. Suhu penetasan tidak boleh melebihi atau
kurang dari 37,5°C – 38°C. Kelembapan harus selalu disesuaikan dengan
usia telur. Minggu pertama hingga minggu ke dua kelembapan diatur pada
kisaran 65% – 70%. 2 – 3 hari menjelang menetas, kelembapan harus
ditambah hingga kisaran 95% – 100%. Derajat kelembaban bisa diukur
dengan Hygro meter. Piranti ini biasanya sudah ada pada alat penetas.
Kondisi udara terlalu kering membikin kulit telur jadi keras. Akibatnya
anak ayam kesulitan memecah cangkang telur. Kalau sudah seperti itu,
anak ayam bisa mati lemas gara-gara tidak bisa bernafas.
Di
arena lomba, ayam serama dapat tampil prima jika birahinya sedang
memuncak. Oleh karena itu, seminggu sebelum ikut kotes ia tidak boleh
melihat lawan jenisnya. Jadi taruhlah serama Anda di tempat yang
terisolir. Umumnya nafsu birahi serama memuncak pada usia 4 – 6 bulan.
Selain
tidak boleh kawin, ayam serama unggulan juga tak boleh terlalu gaul. Ia
dilarang terlalu sering bermain di halaman alias diumbar. Ayam yang kerap diumbar akan mandi pasir atau kipu. Nah, hal
itulah yang memicu bulu jadi acak-acakan, patah, dan warnanya kusam.
Mandi pasir juga bisa bikin sisik kaki copot dan patah. Yang lebih
berbahaya lagi, dikawatirkan ayam akan memakan benda-benda berbahaya.
Ayam
serama juga harus dilatih berkonsentrasi supaya tampil prima di atas
panggung. Ia tidak boleh mematok karpet atau kabur dari panggung. Jadi
ayam cebol ini harus tak jemu-jemu bergaya dan berkokok lantang di atas
cat walk.
Cara
melatih mental serama tidak susah. Sekitar 2 – 3 minggu sebelum kontes
dia harus dibiasakan dengan panggung berkarpet. Basahi ayam mungil itu
dengan sepotong lap. Setelah itu, taruhlah di atas meja yang diberi
karpet berwarna hijau. Mengapa harus karpet berwarna hijau? Pasalnya
benda tersebut sering dikira rumput. Jadi kalau ketika latihan ia sering
tertipu oleh karpet hijau, diharapkan saat di panggung lomba ia ogah
mematok-matok karpet lagi. Biar serama tidak kabur, tutuplah dengan
kurungan. Setelah itu posisikan meja latihan di tempat yang panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar